Anomali.id – Produsen vaksin AstraZeneca telah mengakui bahwa suntikan vaksin COVID-19 produksinya dapat menimbulkan efek samping langka berupa pembekuan darah yang serius, yang dikenal sebagai Thrombotic Thrombocytopenia Syndrome (TTS). Meskipun jarang terjadi, dampaknya cukup serius dan membutuhkan pemantauan yang cermat.
Vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca telah disuntikkan kepada miliaran orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Kesehatan terus memantau laporan efek samping vaksinasi COVID-19, termasuk vaksin buatan AstraZeneca.
Siti Nadia Tarmizi, Kabiro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, menegaskan, “tentunya kita tidak berharap bahwa akan ada kejadian ini seperti di negara Indonesia karena kejadian yang sama di Asia pun tidak ditemukan mengenai kasus trombosis ini karena kembali lagi ada permasalahan dari genetik, ras, dan gaya hidup yang mempengaruhi respon antibodi seseorang.”
Beberapa negara sempat menghentikan sementara penyuntikan vaksin AstraZeneca akibat munculnya kasus pembekuan darah pada sejumlah orang, terutama di Inggris. Saat ini, AstraZeneca menghadapi 51 gugatan dari keluarga pasien terdampak di pengadilan negeri Inggris, dengan tuntutan ganti rugi sebesar Rp 2 triliun.
Baca juga: Strategi Parpol di Pilkada 2024
Meskipun kontroversi mengenai efek sampingnya, vaksin AstraZeneca tetap menjadi komponen penting dalam upaya global untuk mengatasi pandemi COVID-19. Data menunjukkan bahwa manfaatnya dalam melindungi terhadap COVID-19 jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah memberikan rekomendasi penggunaan vaksin ini dengan mempertimbangkan manfaatnya yang besar dalam melindungi masyarakat dari penyakit serius yang disebabkan oleh COVID-19. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.
One thought on “Produsen Vaksin AstraZeneca Akui Efek Samping Langka Pembekuan Darah”