Anomali.id – Aksi unjuk rasa menolak hasil pemilu di depan DPR RI berakhir ricuh ketika polisi terpaksa memukul mundur massa pada pukul 10.30 malam, Selasa 19 Maret 2023. Hal itu terjadi setelah negosiasi antara Kapolres Jakarta Pusat dengan perwakilan massa tidak membuahkan hasil. Kapolres meminta massa membubarkan diri karena telah melewati batas waktu menyampaikan pendapat, sementara perwakilan bersedia membubarkan diri asalkan polisi membebaskan teman mereka yang diamankan. Kapolres berjanji akan mengembalikan perwakilan massa setelah mereka membubarkan diri. Namun, saat polisi tak berseragam naik ke mobil komando, massa mencoba menghalangi dan melemparkan botol ke arah polisi.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Yusri Yunus, turun langsung untuk membubarkan massa yang masih bertahan di sekitar DPR RI. Polisi terus memukul mundur massa hingga ke arah flyover Senayan atau di pertigaan menuju Gelora Bung Karno Senayan. Suasana tegang terasa saat polisi berusaha mengendalikan situasi.

Dalam upaya mengamankan situasi, polisi berusaha meminta massa untuk mundur secara perlahan. Dalam rekaman video yang beredar, terdengar suara polisi yang meminta massa untuk tenang dan mundur perlahan. Meskipun demikian, situasi tetap memanas, dengan teriakan dan suara benturan antara massa dan polisi.

Baca juga : Antusiasme Pengemudi Ojek Daring dan Kurir Logistik Terkait Pemberian THR

Jangan ketinggalan perkembangan terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.