Jakarta, anomali.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencatat adanya keberadaan bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian Tenggara, atau sebelah selatan Bali. Fenomena ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Siklon tropis, yang sering disebut sebagai penyebab fenomena cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia, berbeda dengan tornado yang tumbuh di darat. Siklon tropis adalah badai yang tumbuh di laut. Sebagai negara maritim dengan wilayah yang dikelilingi laut, pertumbuhan siklon tropis menjadi hal yang patut diwaspadai.

baca juga : Irak Menuju Pemulihan Ekonomi

BMKG mendeteksi bibit siklon tropis melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC). Temuan ini umumnya akan disertai dengan peringatan dini bagi masyarakat di wilayah yang kemungkinan akan terdampak.

Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan besar yang tumbuh di perairan laut di sekitar daerah tropis dan subtropis dengan suhu permukaan air laut yang hangat. Secara teknis, siklon tropis diartikan sebagai sebuah sistem tekanan rendah nonfrontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat.

baca juga : Netanyahu Israel Ungkap Rencana Pasca Perang Gaza Meski Ditolak

Dampak siklon tropis yang dirasakan secara langsung oleh wilayah yang dilalui berupa gelombang tinggi, gelombang badai, hujan deras, serta angin kencang. Menurut analisis BMKG, siklon tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan akan terjadi di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur..