**Jakarta, anomali.id** – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah tengah memperhatikan dengan serius kenaikan harga beras. Meskipun saat ini kenaikan harga beras tersebut belum memicu inflasi, Sri Mulyani mengingatkan bahwa jika tren kenaikan tersebut terus berlanjut, pemerintah perlu waspada terhadap potensi kenaikan harga pangan lainnya.
“Inflasi di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju maupun inflasi global. Meskipun demikian, kita tetap waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date,” ujar Sri Mulyani.
Artikel menarik lainnya: Kartika Putri Ungkap Penyakit Misterius yang Dideritanya: Autoimun
Selain beras, beberapa harga pangan lainnya juga menunjukkan tren kenaikan. Di antaranya adalah harga bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur ayam. Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
Meskipun demikian, Sri Mulyani menekankan bahwa inflasi yang relatif rendah masih terjaga hingga awal tahun ini. Namun, pemerintah tetap berkomitmen untuk mengawasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah dampak negatif dari kenaikan harga pangan terutama bagi kelompok masyarakat yang rentan.
Kenaikan harga pangan, terutama beras, menjadi perhatian serius karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah berupaya melakukan langkah-langkah yang tepat guna menjaga stabilitas harga pangan dan mencegah terjadinya inflasi yang merugikan masyarakat luas.
Dengan kondisi ekonomi yang terus dipantau dan kebijakan yang disusun secara cermat, diharapkan pemerintah dapat mengelola kenaikan harga pangan dengan baik dan menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2 thoughts on “Pemerintah Waspada Kenaikan Harga Beras dan Pangan Lainnya”