Anomali.id – Setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), BSD (Bumi Serpong Damai) kini diusulkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), mengarah pada pengembangan kawasan terpadu yang tengah dikaji oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Rencananya, BSD akan berkembang di kawasan seluas total 59,7 hektar dengan investasi sekitar Rp1,54 triliun. Mulyawan Gani, Chief Transformation Officer Sinar Mas, menegaskan bahwa BSD akan menjadi pusat pendidikan, riset biomedis, dan ekosistem digital.

Baca juga: Wanita Nyaris Jadi Korban Kekerasan dan Pemerasan Oknum Pengemudi Taksi Online

Dalam sektor kesehatan, BSD akan menitikberatkan pada riset biomedis dengan adanya pusat riset dan uji coba, sekolah keperawatan, klinik kesehatan, serta rumah sakit internasional. Setiap tahun, jutaan wisatawan medis mengunjungi Singapura dan Malaysia, mengakibatkan negara kehilangan devisa hingga Rp60 triliun. Harapannya, kawasan biomedis di BSD dapat menarik wisatawan medis yang selama ini berobat ke luar negeri.

Meskipun BSD diusulkan sebagai KEK, ada spekulasi terkait politik balas jasa pemerintah terhadap konglomerat yang berkontribusi dalam pemilihan umum. Namun, Allen Stiadi, wakil ketua tim pelaksana dewan nasional kawasan ekonomi khusus, membantah tudingan tersebut.

BSD yang dikembangkan oleh Sinarmas Group dipimpin oleh Frank Man Wijaya. Adapun konglomerat yang terlibat adalah Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan, dan Salim Group milik Anthony Salim. Prosesnya telah sesuai prosedur dan akan dibiayai sepenuhnya oleh swasta, tidak membebani APBN.

Potensi pengembangan BSD besar, namun perbandingannya dengan daerah lain dalam wilayah aglomerasi menunjukkan ketimpangan. Pemerintah sedang mengevaluasi KEK yang ada, termasuk KEK Palu (Sulawesi Tengah), Bitung dan Likupang (Sulawesi Utara), Morotai (Maluku Utara), Sorong (Papua Barat), dan Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur). Beberapa dari KEK tersebut terletak di Sulawesi, Maluku, dan Papua, dan pemerintah akan meninjau kembali status KEK yang stagnan atau terancam dicabut status kekhususannya.

Jangan ketinggalan perkembangan terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.