Anomali.id – Sebuah operasi polisi berhasil menangkap seorang mucikari prostitusi online yang melibatkan selebgram di sebuah hotel di kawasan Surya Kencana, Bogor, Jawa Barat. Pelaku yang dikenal dengan inisial BA menjalankan praktiknya dengan memasang tarif tertentu kepada pria hidung belang untuk sekali kencan dalam waktu singkat.

Dalam aksinya, pelaku mematok tarif antara Rp. 3 juta hingga Rp. 15 juta. Untuk kencan dalam waktu yang lebih lama, tarif yang dikenakan berkisar antara Rp. 10 juta hingga Rp. 30 juta. Dari tarif tersebut, pelaku mendapatkan komisi mulai dari Rp. 1 juta hingga Rp. 10 juta.

Baca juga : Prabowo Subianto: Momen Hangat Berbuka Puasa Bersama Keluarga

Pelaku dilaporkan telah menjalankan bisnis haram ini sejak tahun 2019 dan berhasil meraup keuntungan mencapai ratusan juta rupiah. Diperkirakan ada sekitar 20 perempuan yang diduga terlibat dalam praktik prostitusi tersebut. Mereka berasal dari berbagai kalangan, termasuk selebgram, pramugari, caddy golf, dan putri kebudayaan.

Kapolresta Bogor Kota, Kombespol Bismo Teguh Prakoso, menyatakan bahwa praktik prostitusi online ini tidak hanya berada di kota Bogor, tetapi juga memiliki jaringan di Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Kalimantan, Bali, dan kota-kota lainnya. Modus operandi yang digunakan pelaku antara lain dengan menawarkan minuman cantik dengan tarif Rp. 1 juta, di mana pelaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 300.000 hingga Rp. 500.000.

Selain itu, terdapat tarif short time sebesar Rp. 3 juta hingga Rp. 10 juta, di mana pelaku mendapatkan keuntungan Rp. 1 juta hingga Rp. 5 juta. Sedangkan untuk tarif long time sebesar Rp. 10 juta hingga Rp. 30 juta, pelaku mendapat keuntungan sebesar Rp. 5 juta hingga Rp. 10 juta.

Baca juga : Lionel Messi Beraksi, Inter Miami Menang 3-1 atas Nashville

Modus operandi pelaku melibatkan penawaran melalui media sosial dan WhatsApp. Setelah terjadi kesepakatan, transaksi dilakukan, dan pelaku akan mengantarkan wanita tersebut ke hotel untuk melayani pelanggan. Mayoritas korban yang diidentifikasi berasal dari kalangan menengah ke atas dan sering kali merupakan selebgram atau putri kebudayaan.

Jaringan Prostitusi Online dan Modus Operandi di Indonesia

Pelaku prostitusi online semakin memanfaatkan media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp untuk menjalankan bisnis mereka. Dengan modus operandi yang canggih, mereka menawarkan layanan prostitusi dengan tarif bervariasi, mulai dari kencan singkat hingga jangka panjang.

Kasus terbaru di Bogor mengungkapkan bahwa jaringan prostitusi online tidak hanya aktif di satu kota, tetapi juga menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Bali. Modus operandi yang umum digunakan adalah dengan menawarkan minuman cantik dengan tarif tertentu, serta menawarkan layanan short time dan long time dengan tarif yang bervariasi.