Anomali.id – Di Bumi Serambi Mekah, terdapat sebuah tradisi khas yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan. Tradisi ini adalah Suluk, di mana para warga setempat mengasingkan diri untuk fokus berzikir dengan penuh ketulusan. Mereka melakukannya dengan penuh khusyuk, menutup kepala dan wajah dengan kain sarung atau kerudung, lalu memulai zikir tanpa ada suara lain yang mengganggu.

Tradisi Suluk ini sering terjadi di Dayah atau Pesantren tradisional di Bumi Serambi Mekah. Suluk bukan hanya sekedar kegiatan berzikir biasa, melainkan merupakan ibadah yang dilakukan tanpa henti, dengan tujuan meninggalkan pikiran dan perbuatan duniawi, serta mendekatkan diri pada Allah SWT.

Saat menjalankan Suluk, peserta memusatkan perhatian mereka sepenuhnya pada zikir dan menghindari segala gangguan dari dunia luar. Para santri dan umat muslim yang ikut dalam tradisi Suluk ini datang dari berbagai wilayah, menyatu dalam semangat bersama untuk mencari keberkahan di bulan suci Ramadhan.

Motivasi para peserta Suluk bervariasi, namun tujuannya tetap sama, yaitu mendekatkan diri pada Allah SWT. Suluk merupakan salah satu cara untuk mencapai keridhaan-Nya, dan menjadi momen yang langka bagi beberapa peserta yang baru pertama kali mengikutinya.

Tradisi Suluk dimulai setelah ibadah wajib selesai, biasanya setelah shalat tarawih. Para peserta memohon ampunan dan rahmat dari Yang Maha Kuasa, serta berusaha menjaga kesucian hati mereka dengan mengingat kalimat-kalimat Allah SWT. Selama menjalankan Suluk, mereka beraktivitas penuh, baik itu ibadah wajib, ibadah sunah, pengajian, atau kegiatan zikir yang intens.

Peserta Suluk juga menjaga pola makan dan menjauhi tontonan yang tidak sehat, sebagai bagian dari upaya membersihkan jiwa dan raga mereka selama menjalani tradisi ini. Mereka menginap di Dayah atau Pesantren tempat Suluk berlangsung, sehingga dapat sepenuhnya fokus dalam beribadah dan bersama-sama mendekatkan diri pada Ilahi.

Baca juga : Usulan Agar Jokowi Menggantikan Airlangga Sebagai Ketum Golkar

Tradisi Suluk ini menjadi bagian dari kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat di Bumi Serambi Mekah. Meskipun sederhana, namun memiliki makna yang mendalam bagi para pelakunya. Dengan menjalani Suluk, para peserta berharap mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan di bulan suci Ramadhan, serta mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Jangan ketinggalan perkembangan terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.