Anomali.id – Di dalam labirin kompleks kehidupan, tersembunyi sebuah kebenaran yang mendasar: kemurnian rasa yang tidak terbatas oleh waktu, tanpa batasan akhir, dan terbebas dari kungkungan harapan. Namun, manusia, dengan kecenderungan alamiahnya untuk memahami dunia melalui logika dan angka, seringkali terjebak dalam ilusi kepastian yang diciptakan oleh hitungan dasar yang dapat dilihat oleh mata, tanpa menyadari kekayaan yang terpendam di dalam relung hati yang tak terjangkau oleh akal pikiran.

Mari kita jelajahi sebuah kisah yang mengungkapkan kedalaman dan kemegahan dari kemurnian rasa yang sejati. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, ada aku, yang telah terpisah dari kebisingan dunia luar untuk menemukan kedamaian dalam kesendirian dan refleksi yang dalam. Dalam kesunyian malam, aku menatap langit yang tak terbatas, merenungkan makna eksistensi dan esensi dari keberadaanku sendiri.

Baca juga: Kontroversi Video Viral Pertemuan Jokowi dan Megawati Usai Lebaran

Dalam perjalanan spiritualku, aku menyadari bahwa kebenaran sejati tidak dapat ditemukan dalam rumusan matematika atau dalam perhitungan yang terukur oleh pikiran manusia. Sebaliknya, kebenaran sejati terletak dalam kemampuanku untuk merasakan dengan sepenuh hati, untuk mencintai tanpa syarat, dan untuk menghayati setiap momen dalam kehidupan sebagai anugerah yang tak ternilai harganya.

Namun, di sekitarku, manusia lain terus sibuk dengan urusan duniawi mereka, terjebak dalam rutinitas dan tuntutan yang diciptakan oleh logika dan penghitungan. Mereka menganggap kehidupan sebagai permainan di mana pemenang ditentukan oleh jumlah uang, kekuasaan, atau prestise sosial. Mereka lupa bahwa di balik kedangkalan itu, ada kekayaan yang tak ternilai dalam pengalaman manusia yang penuh makna dan kasih sayang.

Aku, meskipun terisolasi dari kerumunan, merasakan belaian lembut kehadiran Tuhan di setiap hembusan angin malam dan setiap kilauan bintang di langit. Aku belajar untuk melepaskan diriku dari belenggu logika yang membatasi pandanganku, dan dengan demikian, aku menemukan kebebasan sejati dalam kemurnian perasaanku.

Dan di antara semua kebingungan dan kekacauan, ada kebenaran yang tak terbantahkan: bahwa kemurnian rasa yang sejati tidak mengenal batas, tidak mengenal waktu, dan tidak mengenal harapan. Itu adalah esensi dari kehidupan itu sendiri, yang tak dapat diukur oleh angka atau didefinisikan oleh kata-kata. Itu adalah cahaya yang menerangi kegelapan, mengarahkan manusia menuju jalan kebenaran yang sejati.

Akhirnya, aku menyadari bahwa kehidupan ini adalah perjalanan spiritual yang penuh dengan misteri dan keajaiban, dan bahwa satu-satunya cara untuk memahami kebenaran sejati adalah dengan membuka hati dan jiwa kita pada pengalaman yang mendalam dan makna yang tak terungkapkan. Dalam kemurnian rasa yang abadi, di sanalah manusia menemukan kedamaian dan kebijaksanaan yang tak ternilai harganya, dan itulah titik awal dari perjalanan menuju kesempurnaan spiritual.

Bersumber Sajak Ainur Rofiq
Sejati sebenarnya kemurniAn rasa tanpa ending dan harapan.tp manusia terarah logika tertutup hitungan dasarnya yg di lihat mata yg tak tau di dalam nya

Jangan ketinggalan perkembangan terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.