Mbah Mislan, begitu panggilan akrabnya, telah tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah pada Kamis, 16 Mei 2024 pukul 15.20 waktu setempat. Ia tergabung dalam kloter 19 asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Meski usianya sangat lanjut, Mbah Mislan mengaku tetap menjaga kondisi tubuh agar selalu bugar selama menjalankan ibadah haji.
Mbah Mislan mendaftar haji lebih kurang lima tahun lalu, atau sekitar 2019. Ia bersyukur setelah lima tahun menunggu, akhirnya tahun ini ia mendapat panggilan untuk berangkat ke Tanah Suci bersama anak dan menantunya. Untuk mempersiapkan stamina dan fisiknya, setiap hari Mbah Mislan rajin berjalan kaki dan menjaga pola makan yang sehat.
Tidak hanya Mbah Mislan, ada sekitar 45.000 warga usia lanjut yang akan menunaikan ibadah haji pada 2024. Meski jumlah ini lebih kecil dibanding tahun lalu yang mencapai 71.000 orang, keberadaan warga usia lanjut tetap membutuhkan penanganan khusus dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Penanganan ini penting agar mereka bisa tetap bugar, sehat, dan nyaman beribadah.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan haji tahun 2023, tercatat 820 anggota jemaah usia lanjut meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji. Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi memperburuk kondisi kesehatan jemaah lansia, sehingga penanganan khusus dan perhatian ekstra sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mereka.
Harjo Mislan menjadi contoh semangat dan ketekunan dalam menjaga kesehatan untuk bisa menunaikan ibadah haji. Mbah Mislan rajin berjalan kaki setiap hari untuk menjaga kebugarannya. Ia juga disiplin dalam menjaga pola makan, memastikan asupan gizi yang cukup untuk tubuhnya yang sudah lanjut usia.
Cerita Mbah Mislan menginspirasi banyak orang, terutama mereka yang juga berusia lanjut dan memiliki impian yang sama untuk menunaikan ibadah haji. Ketekunan dan disiplin dalam menjaga kesehatan adalah kunci bagi mereka yang ingin menjalankan ibadah haji dengan lancar meski sudah berusia lanjut.
Selain menjaga kesehatan fisik, persiapan mental juga tidak kalah penting. Mbah Mislan selalu berdoa dan berserah diri kepada Tuhan, berharap bisa menjalankan semua rangkaian ibadah haji dengan lancar. Ia juga mempersiapkan segala keperluan dengan baik, termasuk obat-obatan dan keperluan pribadi lainnya.
PPIH juga berperan penting dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah usia lanjut. Mereka menyediakan fasilitas medis dan tenaga kesehatan yang siap siaga membantu jemaah yang membutuhkan. Selain itu, pendampingan khusus juga disediakan untuk memastikan jemaah lansia merasa aman dan nyaman selama menunaikan ibadah haji.
Semangat Mbah Mislan dan dukungan dari berbagai pihak memberikan harapan bahwa jemaah usia lanjut bisa menunaikan ibadah haji dengan lancar dan penuh keberkahan. Dengan persiapan yang matang dan perhatian khusus dari PPIH, diharapkan jumlah jemaah usia lanjut yang mengalami masalah kesehatan selama haji bisa berkurang.
Kisah Mbah Mislan ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam setiap hal, terutama dalam menunaikan ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam.
Dengan semangat dan ketekunan, Mbah Mislan membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk menunaikan ibadah haji. Mari kita doakan agar Mbah Mislan dan seluruh jemaah haji tahun ini dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat serta membawa haji yang mabrur. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.
One thought on “Harjo Mislan, Calon Haji Tertua dari Ponorogo”