Upah Murah Dosen #JanganJadiDosen

04 Mei 2024 08:37 WIB
Jangan Jadi Dosen

Anomali.id – Siapa yang tak kenal dengan fenomena #JanganJadiDosen yang sempat menggema di media sosial beberapa waktu lalu? Tagar tersebut menjadi sorotan karena mengungkapkan fakta yang cukup menyedihkan: sebagian besar dosen di Indonesia menerima gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Pada tanggal 1 Mei 2024, momentum Hari Buruh tak hanya dirayakan oleh para pekerja dari berbagai sektor, tetapi juga disertai oleh Serikat Pekerja kampus yang turut berunjuk rasa menuntut hak-hak mereka.

Dibalik gemerlap kampus dan semangat pembelajaran, ternyata para dosen, yang dianggap sebagai tulang punggung dari sistem pendidikan tinggi, harus merasakan pahitnya hidup di bawah garis kemiskinan. Seberapa pentingnya sebuah upah yang layak bagi para pendidik? Bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas pendidikan di Indonesia?

Survei yang dilakukan oleh Tim Serikat Pekerja Kampus (SPK) menemukan fakta yang cukup mencengangkan. Dari 1200 responden, mayoritas dosen masih menerima gaji di bawah Rp 2 juta, sebuah angka yang jauh dari standar kehidupan layak. Bahkan, dalam 7 tahun terakhir, para dosen tidak pernah merasakan kenaikan gaji sama sekali. Fenomena ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran, terutama karena kompensasi yang diterima tidak sebanding dengan beban kerja dan kualifikasi yang dimiliki.

Pengaruhnya pun terasa dalam dunia pendidikan. Banyak keluhan dari dosen maupun mahasiswa tentang kualitas pengajaran yang tidak optimal. Kelas-kelas yang dibatalkan karena dosen harus mencari pekerjaan sampingan menjadi hal yang lumrah. Ini bukan hanya masalah finansial, tetapi juga masalah kualitas pendidikan.

Para dosen berjuang untuk tetap menjadi profesional dalam mengajar, sambil memenuhi kebutuhan ekonomi mereka dengan pekerjaan sampingan. Namun, hal ini tentu saja memengaruhi fokus mereka dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.

Ketua SINDIKASI, Ihsan Raharjo, menjelaskan bahwa sistem pengupahan di Indonesia masih belum mampu mengakomodir perkembangan industri saat ini. Reformasi dalam sistem pengupahan menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan pekerja di berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Baca juga : Artefak Antik Indonesia Senilai $450.000 Ditemukan di Manhattan, New York

Studi lintas negara menunjukkan adanya korelasi antara tingkat penghasilan akademisi dan performa riset. Di banyak negara Eropa, para dosen memiliki kebebasan untuk melakukan perundingan dengan negara mengenai kondisi kerja dan pengupahan. Namun, di Indonesia, praktik seperti itu masih jauh dari harapan. Upaya untuk membentuk Serikat Pekerja seringkali mendapat hambatan dari pihak berwenang.

Kita berharap bahwa setiap pekerja, termasuk para pendidik, dapat memperoleh hak-haknya yang seharusnya dan dihargai atas kerja kerasnya. Dengan memperjuangkan keadilan upah bagi para dosen, bukan hanya kesejahteraan mereka yang akan meningkat, tetapi juga kualitas pendidikan di Indonesia dapat terdongkrak menuju arah yang lebih baik. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.

One thought on “Upah Murah Dosen #JanganJadiDosen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4232508926941629218

Latest News

12848135643216883582
5003596313931723273