Anomali.id – Pada Rabu, 19 Juni 2024, di SLB Negeri Sragen, Desa Kroyo Karangmang, Jawa Tengah, terjadi suatu kegiatan yang tak lazim. Tanpa sepatah kata, Wendy Febrianto mengaplikasikan cairan malam panas ke selembar kain putih yang terbentang di hadapannya. Dengan gesitnya, kuasnya meluncur membentuk pola dedaunan yang indah. Wendy tidak sendirian; seorang murid perempuan lain, sesama penyandang disabilitas, juga turut serta menghasilkan karya yang memukau.
Mereka bekerja dalam keheningan, sesekali berkomunikasi melalui bahasa isyarat. Delapan murid berkebutuhan khusus di SLB tersebut telah menyalurkan kreativitas mereka dengan membuat kain batik yang semakin diakui. Karya mereka telah menjadi seragam resmi bagi 75 guru dan karyawan sekolah itu. Setiap pekan, mereka dengan bangga mengenakan baju seragam bermotif batik viral hasil karya para murid.
Koordinator pengajar, Iswati, menjelaskan bahwa batik yang dihasilkan memiliki ukuran sekitar 2 meter dan dijual dengan harga sekitar Rp150.000 per helai. Sebagian hasil penjualan digunakan untuk membagikan kepada siswa yang berpartisipasi dalam pembuatan batik tersebut. Keterampilan membatik sudah diajarkan sejak tahun 2012 di SLB ini, tetapi teknik ciprat yang awalnya digunakan kurang diminati oleh para murid.
Sejak tahun 2023, penggunaan teknik smoke untuk membuat batik telah meningkatkan minat dan kreativitas para murid. Teknik ini melibatkan pencampuran teknik dicap dan pewarnaan celup yang memberikan efek warna berasap pada batik mereka. Perubahan ini berhasil mengubah dinamika produksi batik di sekolah ini, membangkitkan semangat para murid untuk terus eksplorasi dan menciptakan warna-warna yang unik.
Selain sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas, hasil karya para murid di SLB ini juga telah merambah ke pasar luar Jawa. Batik mereka tidak hanya dikenal di kalangan sekolah, tetapi juga diakui luas di masyarakat. Karya mereka tidak hanya produktif namun juga bernuansa seni, menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi untuk berkarya.
Dengan semangat dan dedikasi, SLB Negeri Sragen telah membuktikan bahwa kreativitas adalah kunci untuk mengatasi segala keterbatasan. Batik karya murid mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memperluas wawasan tentang potensi besar yang dimiliki oleh setiap individu, terlepas dari latar belakang atau kondisi fisik mereka. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.
