Anomali.id – PDI Perjuangan (PDIP) mulai mempersiapkan diri untuk menggelar kongres partai yang akan diadakan pada 2025. Rencana ini menjadi salah satu pembahasan utama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 yang digelar di Ancol B City, Jakarta Utara, pada 24 hingga 26 Mei 2024.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menjelaskan bahwa kongres partai awalnya direncanakan untuk tahun ini. Namun, keputusan akhirnya adalah mengembalikan kongres sesuai siklus lima tahunan. Terakhir kali PDIP mengadakan kongres pada tahun 2020. Alasan utama pengembalian jadwal kongres adalah karena pada 27 November nanti masih akan ada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
“Untuk kebutuhan konsolidasi dan pemantapan organisasi partai serta mensukseskan agenda-agenda nasional, maka kongres diputuskan dikembalikan ke siklus lima tahunan, yaitu pada 2025,” ujar Basarah di Ancol B City, Jumat 24 Mei 2024.
Regenerasi dan Pemilihan Ketua Umum
Kongres PDIP menjadi salah satu wadah penting untuk regenerasi pengurus partai. Kongres juga akan memilih Ketua Umum PDIP yang baru. Saat ini, posisi Ketua Umum PDIP masih dipegang oleh Megawati Soekarnoputri, yang masa jabatannya akan berakhir pada 2025. Megawati telah menjabat sebagai ketua umum sejak 1993, ketika PDIP masih bernama PDI.
Namun, Basarah tidak menjelaskan apakah nama-nama calon ketua umum akan dibahas dalam rakernas kali ini. Dia hanya menekankan bahwa tahapan pembahasan menuju kongres 2025 akan dimulai pada Rakernas ke-5 ini.
Rakernas Tanpa Kehadiran Jokowi
Dalam Rakernas ke-5 ini, PDIP memastikan bahwa Presiden Joko Widodo tidak diundang. Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan bahwa Jokowi sudah tidak termasuk dalam keluarga besar PDIP. “Apabila ada di antara kita, anggota partai yang melanggar etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP,” ujar Djarot di Ancol B City, Jakarta Utara.
Pidato Megawati dan Momen Haru
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya dalam acara Rakernas ke-5 ini. Dalam pidatonya, Megawati meneteskan air mata saat berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan mereka kepada PDIP.
“Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang dengan penuh semangat dan kecintaannya selalu mendukung PDI Perjuangan hingga tetap berdiri tegak dan menjadi pemenang pemilu tiga kali berturut-turut,” ujar Megawati dengan penuh emosi.
Megawati juga menyinggung beberapa isu penting, termasuk pemilu langsung yang menurutnya sekarang menjadi abu-abu dan sudah direkayasa. “Saya ini presiden pertama yang melaksanakan pemilu langsung, dan saya bertanggung jawab berhasil. Tapi kok sekarang pemilunya jadi abu-abu, sudah direkayasa. MK itu saya yang mendirikan, tapi kok tidak digunakan dengan makin baik,” kata Megawati.
PDIP dan Masa Depan
PDIP di bawah kepemimpinan Megawati telah mengalami berbagai dinamika politik. Dengan persiapan kongres 2025, partai ini diharapkan dapat melakukan regenerasi yang efektif serta memperkuat konsolidasi internal. Keputusan untuk tidak mengundang Jokowi ke Rakernas juga menunjukkan sikap tegas PDIP dalam menjaga etika dan moral partai.
Baca juga : Oposisi Diperlukan untuk Check and Balance
Rakernas ke-5 ini menjadi momen penting bagi PDIP untuk mengevaluasi perjalanan mereka dan merencanakan langkah-langkah strategis menuju pemilu 2025. Dukungan dari rakyat Indonesia yang terus mengalir menjadi modal besar bagi PDIP untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Dengan pidato emosional Megawati dan persiapan matang untuk kongres 2025, PDIP menunjukkan komitmen kuat untuk tetap relevan dan menjadi kekuatan politik yang signifikan di Indonesia. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.
