Anomali.id – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April 2024 menjadi momen penting yang melegitimasi terpilihnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pilpres 2024. Bagaimana respons masyarakat terhadap putusan ini?

Dilansir Kompas.id, Litbang Kompas melakukan pengumpulan pendapat melalui telepon kepada 52.200 responden di 38 provinsi, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hampir 70% responden menyatakan puas dengan putusan tersebut, bahkan lebih dari seperempatnya menyatakan sangat puas. Namun, ada juga yang tidak puas (15%) dan sangat tidak puas (10,3%).

Sebanyak 61% responden setuju jika putusan MK terkait sengketa Pilpres bisa diterima semua pihak, melampaui yang tidak puas (33,6%). Mayoritas responden (64%) merasa putusan ini sudah memenuhi rasa keadilan, melebihi yang belum merasa adil (33%).

Meski tingkat penerimaan tinggi, muncul kekhawatiran akan dampak kekecewaan. Sekitar 64% responden khawatir putusan MK berujung pada keributan atau demonstrasi. Kekhawatiran ini dipahami dengan preseden demonstrasi di pemilu 2019.

Namun, seminggu setelah putusan MK, situasi politik cenderung landai. Pasangan Anies Muhaimin-Ganjar Mahfud menyampaikan selamat kepada pasangan Prabowo-Gibran. Lebih dari 81% responden yakin MK mampu menyelesaikan kasus sengketa pemilu legislatif dengan adil.

Baca juga : Suku Bunga BI Naik: Bagaimana Dampaknya pada Ekonomi dan KPR?

Dalam dua pemilu terakhir, jumlah kasus sengketa pilek yang diperkarakan di MK cenderung menurun. Pada 2014, terdapat 914 permohonan perkara PHPU pilek, turun menjadi 260 pada pemilu 2019. MK optimis dapat menyelesaikan perkara-perkara ini pada 10 Juni mendatang. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.