Anomali.id – Xiaomi, perusahaan teknologi asal Cina yang terkenal dengan produk ponsel pintar mereka, telah mengambil langkah maju dalam industri otomotif dengan merilis mobil listrik SU7. Langkah ini menegaskan ambisi Cina untuk bersaing dalam pasar mobil listrik global yang semakin berkembang.

Baca juga: Breaking News Ledakan Gudang Peluru TNI

Mobil listrik SU7 ini diumumkan dan mulai dapat dipesan di Cina sejak Kamis, 28 Maret 2023. CEO Xiaomi, Xiao Lejun, menegaskan bahwa SU7 akan menjadi pilihan terbaik dalam kelasnya dengan harga yang terjangkau, yakni kurang dari 500.000 Yuan atau sekitar Rp1,09 miliar. Selain itu, Xiao Lejun juga menjanjikan bahwa SU7 memiliki akselerasi yang lebih cepat dibandingkan dengan mobil listrik dari merek terkenal seperti Tesla dan Porsche.

SU7, yang merupakan singkatan dari Speed Ultra 7, menawarkan jangkauan yang impresif. Diklaim dapat menempuh jarak hingga 800 KM setiap kali pengisian daya, SU7 menjadi pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan mobilitas tanpa batas. Hal ini menjadikan SU7 lebih unggul dari Tesla Model S yang hanya mampu mencapai jarak 650 KM dengan sekali pengisian daya.

Meskipun demikian, para analis memperkirakan bahwa Xiaomi akan memerlukan waktu 1 hingga 2 tahun untuk belajar dan berkembang dalam industri mobil listrik. Meskipun Xiaomi memiliki keunggulan dalam bidang teknologi, terutama dalam pembuatan perangkat lunak, mereka masih harus belajar untuk menjadi pemain utama dalam industri otomotif.

Untuk mewujudkan ambisinya, Xiaomi berencana untuk memproduksi mobil listrik SU7 melalui unit yang berada di bawah grup BAIC, sebuah perusahaan otomotif milik negara Cina. Grup BAIC memiliki kapasitas produksi yang besar, mencapai hingga 200.000 kendaraan per tahun. Namun, ambisi Cina dalam meningkatkan produksi mobil listriknya akan menghadapi tantangan dari kebijakan AS yang ingin mendominasi pasar mobil dalam dan luar negeri.

Dalam upaya bersaing dengan merek-merek Eropa yang dominan, Xiaomi telah mulai melirik pasar mobil listrik di Eropa. Sebelumnya, pasar mobil listrik di Eropa didominasi oleh merek-merek terkenal seperti Tesla, BMW, dan Renault. Namun, kehadiran merek-merek Cina seperti Xiaomi membawa perubahan signifikan dalam pasar ini.

Baca juga : Manchester City dan Arsenal Super Prediksi Anomali

Ini menandai pergeseran dalam industri mobil listrik, di mana perusahaan-perusahaan Cina kini menjadi pesaing serius bagi merek-merek Eropa yang sebelumnya mendominasi pasar. Dengan rilis SU7, Xiaomi telah menegaskan dirinya sebagai pemain yang patut diperhitungkan dalam industri otomotif global.

Jangan ketinggalan perkembangan terbaru! Ikuti update
berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.