Anomali,id – Semangat perubahan datang dari Maumere, sebuah kota kecil di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, Maumere juga berkehendak untuk memajukan sektor pertanian dengan teknologi modern. Perubahan ini tumbuh dari kerja nyata para petani muda, salah satunya Yan Maring.
Yan Maring dan Komunitas Petani Muda
Selama lima tahun terakhir, Yan Maring aktif mengembangkan komunitas petani muda di Maumere. Yan, yang dibesarkan dari keluarga petani dengan latar belakang pendidikan terbatas, mampu mencapai pendidikan tinggi berkat usaha keras orang tuanya. Hal ini mendorongnya untuk memotivasi generasi muda agar mau terjun ke dunia pertanian.
“Hari ini, anak-anak muda cenderung tidak ingin terjun ke dunia pertanian padahal punya potensi yang cukup bagus. Kita harus memotivasi mereka dengan sentuhan teknologi,” ujar Yan.
Tantangan dan Solusi Pertanian di Maumere
Yan terbiasa dengan kehidupan bertani, namun ia menyadari banyak tantangan yang dihadapi para petani di Maumere. Kurangnya akses ke teknologi modern, pengetahuan pertanian yang terbatas, dan pasar yang tidak stabil menjadi kendala utama.
Berbekal pendidikan pertanian dari Israel, Yan bertekad membuat perubahan. “Ketika saya pulang dari Israel, saya mulai menerapkan sistem irigasi tetes di lahan satu hektar yang ditanami cabai dan tomat. Sistem ini sangat membantu karena Maumere adalah daerah lahan kering yang kesulitan air saat musim kemarau,” jelas Yan.
Inovasi Teknologi Irigasi Tetes
Sistem irigasi tetes yang diterapkan Yan memungkinkan produksi tanaman hortikultura sepanjang tahun. Dengan teknologi ini, cabai yang biasanya hanya bisa ditanam sekali setahun, kini bisa ditanam dua hingga tiga kali, meningkatkan produktivitas dan keuntungan.
Kini, Yan mengelola lahan 10 hektar di empat lokasi berbeda. Selain bertani, Yan juga mengadakan berbagai pelatihan dan pendidikan bagi petani muda. Ia percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam keberlanjutan pertanian di masa depan.
Pelatihan dan Pendidikan bagi Petani Muda
Yan Maring aktif memberikan pelatihan kepada para petani muda di Maumere. Ia berharap generasi muda bisa melihat pertanian sebagai profesi yang menjanjikan dan menarik. “Pertanian itu sangat menarik dan cukup menjanjikan. Marilah kita bersama-sama membangun sektor pertanian, karena ini adalah tanggung jawab kita sebagai generasi muda,” ujarnya.
Menurut Yan, tantangan terbesar dalam 10 hingga 15 tahun ke depan adalah krisis pangan jika tidak ada regenerasi petani. “Ketika petani-petani tua pensiun, akan terjadi krisis pangan besar-besaran. Kita harus mulai sekarang untuk mengantisipasi hal itu,” tambahnya.
Inspirasi dan Masa Depan Pertanian Berkelanjutan
Kisah Yan Maring adalah contoh nyata bagaimana semangat, pengetahuan, dan inovasi dapat membawa perubahan positif dalam komunitas. Melalui usahanya, Yan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani di Maumere, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Produser Film “Vina Sebelum 7 Hari” Dilaporkan ke Bareskrim
Yan Maring percaya bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, sektor pertanian di Maumere dan daerah lain dapat berkembang lebih baik. Generasi muda harus berani terjun ke dunia pertanian dan memanfaatkan teknologi modern untuk mencapai keberhasilan. Kisah sukses Yan menjadi bukti bahwa perubahan itu mungkin dan sangat diperlukan untuk masa depan yang lebih baik. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.