Anomali.id – Sejak pendirian Pusat Data Nasional (PDN), Komisi 1 DPR telah mengingatkan tentang pentingnya keamanan. Namun, PDN kini lumpuh, mengganggu sejumlah aktivitas pelayanan publik. Kemampuan proteksi data strategis nasional memang masih lemah, dan peristiwa serupa bisa terulang. Saat ini, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih menginvestigasi penyebab gangguan pada PDN yang terjadi sejak Kamis, 20 Juni 2024.
Pengamat menduga terjadi serangan ransomware, mengingat penyelesaiannya membutuhkan waktu lama. Gangguan teknis ini mempengaruhi berbagai layanan, termasuk keimigrasian, di mana sistem pelintasan di bandara dan pelabuhan belum bisa beroperasi normal.
Ransomware adalah perangkat lunak jahat yang dirancang untuk mengenkripsi data di dalam sistem atau perangkat, mencegah pemiliknya mengakses data tersebut. Penyerang biasanya meminta tebusan dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin sebagai imbalan pemulihan akses. Jika tebusan tidak dibayar, data bisa hilang permanen atau diperjualbelikan oleh penyerang.
Cara kerja ransomware cukup kompleks. Virus masuk ke sistem perangkat melalui metode serangan cyber seperti phishing atau menyerang software yang belum diperbarui. Setelah masuk, ransomware menanamkan virusnya dan mulai menjelajahi serta memetakkan jaringan file atau data yang akan dienkripsi. Data yang dienkripsi bisa berupa dokumen penting, video, foto, dan lainnya. Pelaku kemudian mengubah kunci enkripsi data tersebut menjadi lebih kuat, menghalangi pemilik untuk mengakses data.
Dampak signifikan dari ransomware adalah hilangnya data privasi pengguna. Jika tidak ada backup, data bisa hilang selamanya. Selain itu, ransomware juga bisa merusak perangkat keras seperti komputer atau laptop.
Sebagai upaya preventif, pembaruan sistem secara berkala dan peningkatan sistem keamanan sangat diperlukan. Pencadangan atau backup rutin juga penting untuk mengantisipasi kehilangan data. Selain itu, penggunaan jaringan internet umum harus dipertimbangkan dengan hati-hati, karena sering menjadi sasaran empuk para peretas.
Dengan insiden ini, keamanan siber nasional harus menjadi prioritas utama untuk mencegah gangguan serupa di masa mendatang dan melindungi data strategis serta layanan publik dari ancaman siber. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.