Anomali.id – Muhammadiyah mengaku menjadi korban peretasan Pusat Data Nasional (PDN) karena data lembaga pendidikan dan ribuan guru yang berada di PDN terancam bocor. Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ismail Fahmi, menyebut serangan cyber terhadap PDN bukan insiden biasa. Menurut pendiri Drone Emprit ini, pemerintah belum memiliki backup data dari beberapa kementerian atau lembaga yang diretas dan masih berupaya melakukan recovery.
Ismail mengkritik kesalahan rencana pemerintah dalam membentuk PDN yang kurang matang. Muhammadiyah berharap pemerintah dapat bertanggung jawab atas persoalan ini serta mengambil langkah-langkah pemulihan segera. “Ini bukan sekadar insiden, ini masalah serius yang berdampak luas. Kami berharap pemerintah segera bertindak untuk mengamankan dan memulihkan data yang diretas,” ujar Ismail.
Peretasan PDN ini memicu kekhawatiran karena banyaknya data sensitif yang berpotensi bocor. Ismail juga menegaskan pentingnya perlindungan data dan keamanan siber yang lebih ketat untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.
