Anomali.id – Sejumlah mahasiswa dari berbagai Universitas memenuhi halaman balai kota Jakarta pada Kamis, 7 Maret 2024, untuk menyuarakan kekecewaan mereka terkait kebijakan pencabutan bantuan pendidikan KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan). Salah satu dari mereka, Imade Puspita Dewi, mahasiswa semester 6 dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, dengan berat hati mengungkapkan perasaannya di depan Heru Budhi, Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Imade Puspita Dewi dengan jujur mengaku bahwa ia sempat terharu hingga menangis ketika mengetahui bahwa namanya tak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan melalui #KJMU. Ia mengungkapkan kekhawatirannya akan risiko putus kuliah karena tak lagi mendapatkan dukungan finansial tersebut.
Menyikapi keluhan para mahasiswa, Heru Budhi memberikan tanggapan bahwa mahasiswa yang telah terdaftar sebagai penerima KJMU akan tetap menerima bantuan yang seharusnya. Namun, tidak ada informasi yang disampaikan mengenai peserta KJMU yang mungkin dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Salah satu mahasiswa yang ikut dalam protes tersebut juga berbagi pengalaman pribadinya. Dengan nada kekecewaan, ia menyampaikan bahwa meskipun sebelumnya terdaftar sebagai penerima bantuan, namun kini ia dianggap tidak memenuhi syarat. Mahasiswa tersebut menegaskan bahwa dirinya adalah seorang yatim piatu yang juga menerima bantuan sosial lainnya, namun kini merasa tenang dengan statement Heru Budi akan keputusan tersebut.