Kelangkaan dan Kenaikan Harga Beras di Tengah Riuh Jelang Pemilu 2024

13 Februari 2024 09:39 WIB
1707790109509

Anomali.id – Berdasarkan pantauan anomali.id, ketersediaan beras premium di sejumlah gerai ritel modern di wilayah Bogor dan Tangerang Selatan mengalami kekosongan. Diduga kekosongan ini disebabkan pasokan terbatas dan harga yang tinggi.

Melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin, 12 Februari 2024 pukul 15.00 WIB, harga beras premium di tingkat pedagang eceran rata-rata nasional sebesar Rp15.750 per kg, naik 0,77% dari hari sebelumnya. Harga tertinggi mencapai Rp19.000 per kg di Mentawai.

Baca juga : Ribuan Mahasiswa di Yogyakarta Gelar Aksi Gejaya Memanggil Kembali, Tuntut Revisi Undang-Undang Pemilu

Sementara itu, harga beras medium secara rata-rata nasional sebesar Rp13.830 per kg, naik 0,88% dari hari sebelumnya. Harga tertinggi mencapai Rp40.000 per kg di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Di sisi lain, inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) di sejumlah pasar di Jawa Barat pada Minggu, 11 Februari 2024, juga mendapati harga beras premium naik rata-rata. Kenaikan berkisar 21,58% dari HET menjadi Rp16.900 per kg. Harga beras medium mengalami kenaikan sebesar 28,44% dari HET menjadi Rp14.000 per kg.

Dari sidak di Pasar Cihapit, komoditas beras premium secara rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar 21,58% menjadi Rp16.900 per kg. Padahal, HET beras premium sebesar Rp13.900 per kg, sebagaimana telah ditetapkan Bapanas.

Melihat kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo menginstruksikan sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk segera menekan harga beras di pasaran.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prasetyo Adi menyebut kepala negara memang meminta Kementerian atau lembaga terkait untuk segera menekan harga beras di pasar.

Selain itu, Arif juga membantah bahwa program bantuan sosial (bansos) pangan beras 10 kg menjadi penyebab kelangkaan beras di pasar. Menurutnya, kelangkaan beras premium 5 kg di tingkat ritel saat ini disebabkan oleh melonjaknya harga beli di tingkat produsen.

“Bantuan pangan itu enggak ada kaitannya sama Harga, tetapi terkait kelangkaan beras saat ini negara tetap hadir,” katanya usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Senin, 12 Februari 2024.

Baca juga : Melawan Disinformasi ‘Dirty Vote’: TKN Prabowo-Gibran Kritik Film Dokumenter Kontroversial

Sejauh ini, Arif mengatakan stok beras saat ini aman. Contohnya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, stok beras medium per Senin, 12 Februari 2024 tersedia 34.590 ton dengan harga Rp10.566 per kg.

Arif menegaskan pihaknya mencoba meningkatkan ketersediaan beras guna mengantisipasi kelangkaan dan naiknya harga beras di pasaran.

“Kita memang naikkan dari 26.000 ke lebih dari 30.000 untuk antisipasi sehingga yang harus kita lakukan salah satunya mendorong stok ke ritel baik modern market maupun pasar tradisional,” ujar Arif.

Sementara itu, Direktur Utama Bulog Bayu Krisna Murti juga memastikan stok beras masih dalam kondisi aman, sebab berada di angka 1,18 juta ton, termasuk beras premium.

“Stok beras domestik saat ini 1,189 juta Ton itu total itu semua termasuk yang premium kan. Kami impornya 5%,” kata Bayu kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 12 Februari 2024. #ef

2 thoughts on “Kelangkaan dan Kenaikan Harga Beras di Tengah Riuh Jelang Pemilu 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4232508926941629218

Latest News

12848135643216883582
5003596313931723273