Jejak Tradisi Mudik

26 Maret 2024 21:52 WIB
mudik

Anomali.id Jelang Lebaran, pikiran kita mulai teralihkan pada satu hal yang khas: mudik! Setelah lama merantau di kota besar, keinginan untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman menjadi begitu kuat. Namun, sebelum kita memulai perjalanan, mari kita gali lebih dalam tentang asal usul dan perjalanan panjang tradisi ini.

Ternyata, akar tradisi mudik sudah terpatri sejak zaman Majapahit, sebuah era dimana perjalanan kembali ke kampung halaman dilakukan menjelang panen raya. Namun, yang membedakan adalah cara perjalanan pada masa itu yang dilakukan dengan langkah kaki. Sebuah bukti kekuatan dan ketahanan yang luar biasa dari nenek moyang kita.

Baca juga : Italia dan Prancis Naikkan Keamanan, Eropa Waspadai Ancaman Teroris

Menurut Jacob Sumardjo, seorang ahli kajian filsafat, istilah “mudik” berasal dari Bahasa Jawa ngoko: “mulih dhilik”, yang artinya “pulang sebentar”. Hal ini mencerminkan keinginan pemudik untuk kembali sementara ke kota perantauan mereka. Namun, Ridwan Saidi, seorang sejarawan Betawi, memberikan pandangan lain dengan menghubungkan istilah “mudik” dengan “menuju udik”, yang artinya “menuju Selatan”. Ini merujuk pada kebiasaan orang Betawi pada masa lalu yang membuka usaha di Pesisir Utara namun tinggal di daerah Selatan yang lebih tenang.

Namun, apakah kita bisa mengabaikan hiruk pikuk dan kesibukan yang terjadi saat mudik? Tentu tidak. Antrean panjang di stasiun, kemacetan di jalan tol, bahkan sampai kemacetan lalu lintas yang tak terelakkan. Semua ini menjadi bagian tak terpisahkan dari fenomena urbanisasi yang terus meningkat di Indonesia. Seiring dengan program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah, lapangan pekerjaan pun tercipta, memicu gelombang urbanisasi yang tak terelakkan.

Selain itu, tradisi mudik juga dipengaruhi oleh fenomena “transmigrasi”. Mulai dari masa kolonial hingga era Orde Baru, pemerintah telah aktif dalam mengatur distribusi penduduk dengan memindahkan mereka ke daerah-daerah tertentu, yang turut memengaruhi dinamika tradisi mudik.

Bagi yang merantau di pulau Jawa, berbagai kendaraan beroda menjadi pilihan utama untuk pulang ke kampung halaman. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kereta api tetap menjadi favorit di antara yang lain, baik karena sejarahnya maupun kenyamanannya. Namun, dengan popularitasnya, pesan tiket kereta api pun menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga: Indonesia dan Energi Nuklir di Atom Expo 2024

Jadi, untuk Anda yang merencanakan perjalanan mudik tahun ini, bagikan di kolom komentar tujuan mudik Anda dan alat transportasi apa yang akan Anda gunakan! Mari kita jaga tradisi mudik sebagai momen yang berharga untuk berkumpul bersama keluarga di hari raya. Selamat mudik dan selamat berkumpul, serta TERIMA KASIH atas partisipasinya!

2 thoughts on “Jejak Tradisi Mudik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4232508926941629218

Latest News

12848135643216883582
5003596313931723273