Jakarta, anomali.id – Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak dini hari tadi telah menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 cm. Banjir ini tidak hanya merendam jalanan, tapi juga mempengaruhi rumah-rumah warga dan mengganggu arus lalu lintas.
Di Kelapa Gading, Jakarta Utara, banjir melumpuhkan sejumlah wilayah, menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Jalanan tergenang air, bahkan kendaraan bermotor terpaksa mogok karena ketinggian air yang cukup signifikan. Tak hanya itu, banjir juga membuat sejumlah warga di kawasan Rawa Indah Pegangsaan 2, Kelapa Gading terpaksa menghadapi banjir dengan ketinggian mencapai 60 cm, mengakibatkan 966 jiwa di RT6 RW3 terdampak.
Banjir tidak hanya menjadi masalah di Jakarta. Di sejumlah daerah lain di Indonesia, bencana alam juga melanda. Di Semarang, Jawa Tengah, tiga desa terendam banjir, sementara di Kendari, Sulawesi Tenggara, banjir setinggi 1 meter merendam ratusan rumah. Lebih lanjut, banjir bandang di kawasan lereng Gunung Merbabu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, merendam tiga desa dan enam dusun, serta menggenangi ruas jalan permukiman warga. Bencana ini merupakan hasil dari kombinasi kebakaran hutan dan curah hujan tinggi.
Di sisi lain, angin puting beliung melanda kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta, merusak sedikitnya 20 rumah di dua kecamatan, yakni Playen dan Patuk. Detik-detik mengerikan dari bencana angin puting beliung ini terdokumentasi dalam video amatir milik warga.
Kondisi darurat ini menggerakkan warga setempat untuk bergotong royong membersihkan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam ini. Sementara itu, pemerintah diharapkan segera mengambil langkah-langkah tindakan darurat untuk membantu para korban dan mencegah kerugian lebih lanjut.
Kisah tragis dan heroik di balik bencana ini menarik perhatian publik, sambil menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan negara dalam menghadapi tantangan alam yang semakin sering terjadi.



Tinggalkan Balasan