Ahok diancam agar tidak bongkar skandal korupsi?

---

Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengungkapkan bahwa ia pernah mengancam akan memecat Riva Siahaan, tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah yang kini menjadi perhatian publik. Ahok mengaku geram terhadap sepak terjang Riva selama menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.

Kejaksaan Agung telah menetapkan Riva sebagai tersangka dalam kasus tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2022. Dugaan korupsi ini disebut merugikan negara hingga triliunan rupiah, sehingga proses penyelidikan semakin mendapat sorotan.

Ahok Meledak: “Kalau Saya Dirut, Udah Saya Pecat!”

Ahok yang kala itu menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina menyatakan bahwa ia sudah lama mengawasi kinerja Riva. Ia mengaku tidak puas dengan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh Riva, terutama dalam pengelolaan minyak mentah yang dianggap penuh kejanggalan.

Menurut Ahok, Riva adalah salah satu pejabat yang sering membuatnya marah. Ia bahkan beberapa kali mengancam akan memecat Riva jika memiliki wewenang sebagai Direktur Utama.

“Itulah kenapa saya dibatasi, tidak boleh jadi Dirut. Kalau saya jadi Dirut, saya bisa bereskan semuanya. Makanya saya hanya bisa mengawasi sebatas yang bisa saya lakukan,” ujar Ahok dalam wawancara dengan kanal YouTube Narasi, yang tayang pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Dalam wawancara tersebut, Ahok juga mengungkapkan bahwa ia tidak hanya sekadar mengancam, tetapi juga pernah memarahi Riva secara langsung.

“Lu tanya ke Riva, pernah gua maki. Kalau gua jadi Dirut, udah gua pecat lu! Gua benar-benar ngomong kayak gitu,” tegasnya.

Rekaman Rapat di Tangan Ahok: Senjata Rahasia di Persidangan?

Ahok memastikan bahwa dirinya selalu bekerja dengan sistematis dan menyimpan bukti-bukti rapat sebagai dokumentasi. Ia mengklaim memiliki rekaman setiap rapat yang bisa menjadi bukti kuat jika dipanggil dalam proses hukum.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak bisa membuka isi rekaman rapat Pertamina secara sembarangan karena dokumen tersebut termasuk dalam rahasia perusahaan. Namun, ia menyatakan siap menghadirkan rekaman tersebut dalam persidangan jika diperlukan oleh pihak berwenang.

“Saya tunggu sampai di persidangan. Kalau dipanggil, saya akan bawa rekaman ini dan putar di depan hakim. Semua bisa mendengar sendiri apa yang terjadi di dalam rapat,” ujar Ahok.

Skandal yang Menggemparkan: Seberapa Dalam Kasus Ini?

Kasus yang menjerat Riva Siahaan ini menjadi salah satu skandal terbesar di Pertamina dalam beberapa tahun terakhir. Kejaksaan Agung menilai bahwa ada penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang, yang menyebabkan potensi kerugian negara dalam jumlah besar.

Selain itu, kasus ini juga semakin menambah daftar panjang dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di lingkungan BUMN, khususnya di sektor energi. Pemerintah dan aparat hukum kini terus mengusut kasus ini guna memastikan bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan mendapat hukuman yang setimpal.

Akankah Ada Nama Bsar Lain yang Terseret?

Pernyataan Ahok mengenai ancaman pemecatan terhadap Riva Siahaan menunjukkan betapa seriusnya masalah tata kelola di tubuh Pertamina. Meskipun ia tidak memiliki wewenang langsung untuk memberhentikan Riva, sikap tegasnya mengindikasikan bahwa dugaan korupsi ini sudah menjadi perhatian sejak lama.

Kini, publik menantikan langkah hukum yang akan diambil oleh Kejaksaan Agung dalam mengungkap fakta di balik kasus ini. Jika rekaman yang dimiliki Ahok benar-benar dihadirkan dalam persidangan, bukan tidak mungkin akan ada lebih banyak pejabat yang terseret dalam skandal ini.

---

Ikuti terus perkembangan berita menarik lainnya hanya di Anomali.id