Anomali.id – Detik-detik penyelamatan 14 anak buah kapal (ABK) KM Sri Harta Mas di perairan laut utara Jawa, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berlangsung dramatis. Para ABK tersebut terombang-ambing selama 14 jam di laut dengan bantuan jeriken kosong sebelum akhirnya diselamatkan.

Peristiwa ini bermula saat kapal nelayan tersebut berlayar untuk menangkap ikan. Di tengah laut, kapal milik Wiji, warga Desa Belimbing, Lamongan, dihantam gelombang tinggi dan angin kencang. Kapal itu pecah dan tenggelam, membuat 14 ABK terdampar di lautan.

Beruntung, nelayan dari Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban, melihat para ABK yang mengapung dan segera memberikan pertolongan. Semua ABK berhasil selamat dan langsung diantar pulang ke rumah masing-masing.

“Selamatnya itu sekitar jam dua dini hari, kapalnya hilang, kami mengapung selama 14 jam,” kata salah satu ABK. “Kami menggunakan jeriken dan tali untuk bertahan,” tambahnya.

Kapolsek Palang, AKP Carito, mengkonfirmasi bahwa kapal nelayan tersebut pecah dihantam gelombang tinggi. “Ada nelayan Palang yang mengevakuasi warga Belimbing yang kapalnya pecah di perairan laut Jawa. Mereka mendapat pertolongan sekitar pukul 16.00 dan dibawa ke Pelabuhan TPI Palang sekitar pukul 09.00 pagi,” ujarnya. Semua ABK dinyatakan selamat tanpa cedera serius.

Baca juga: Putin Rencanakan Kunjungan ke Korea Utara: AS dan Korsel Waspada

Berdasarkan data dari BMKG Tuban, kondisi ombak di perairan laut Utara Kabupaten Tuban sedang tinggi. Para nelayan diimbau untuk lebih berhati-hati saat melaut agar kejadian serupa tidak terulang.

Ini menjadi peringatan bagi semua nelayan untuk selalu memantau kondisi cuaca sebelum berlayar. Keselamatan adalah yang utama, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem di laut. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.