Serangan Militer Israel di Tepi Barat, 16 Warga Palestina Tewas dalam 2 Hari

31 Agustus 2024 08:13 WIB
Israel serang tepi barat

Anomali.id – Sejak 27 hingga 29 Agustus 2024, Tepi Barat kembali bergolak dengan operasi militer Israel yang berskala besar. Serangan ini, yang oleh Israel disebut sebagai “operasi kontra-terorisme”, menyasar berbagai kota dan kamp pengungsi di wilayah tersebut. Namun, bagi rakyat Palestina, ini bukan sekadar operasi militer—mereka melihatnya sebagai upaya Israel untuk memperluas perang yang sudah berkecamuk di Jalur Gaza.

Dalam operasi tersebut, sedikitnya 16 warga Palestina tewas. Salah satu korban tewas adalah Muhammad Jaber, alias Abu Syuja, seorang komandan Jihad Islam di kamp pengungsi Nur Shams dekat kota Tulkarem. Bagi rakyat Palestina, Abu Syuja adalah pahlawan. Ia sebelumnya dilaporkan tewas pada awal 2024, tetapi kemudian muncul kembali dalam sebuah pemakaman pejuang Palestina, disambut sorak sorai massa.

Kehidupan di Tepi Barat memang tidak pernah lepas dari tekanan Israel. Para pemukim Yahudi ilegal, yang datang untuk membangun permukiman liar, merampas air, merusak kebun zaitun, dan mengganggu ternak warga Palestina, seolah menjadi bagian dari rutinitas harian. Tidak hanya itu, mereka juga dipersenjatai oleh Israel, menambah ketegangan di wilayah yang diduduki sejak 1967 ini.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan penghentian segera operasi militer Israel, yang disebutnya hanya akan mengipasi situasi yang sudah panas di wilayah tersebut. Data PBB menunjukkan, sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 637 warga Palestina tewas di Tepi Barat, sementara 19 warga Israel, termasuk tentara, juga kehilangan nyawa dalam periode yang sama.

Sementara itu, Hamas terus mengajak warga Palestina di Tepi Barat untuk bangkit melawan Israel, menyebut operasi ini sebagai bagian dari rencana besar untuk memperluas perang di Gaza. Meski demikian, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa pasukannya tidak akan terlibat dalam konfrontasi langsung.

Ketegangan di wilayah ini tampaknya masih akan terus berlanjut, dengan seruan gencatan senjata yang semakin kencang dari berbagai pihak, termasuk dari Raja Yordania dan Iran. Di tengah serangan yang terus berlangsung, upaya kemanusiaan tetap dilakukan, dengan WHO yang berhasil mendapatkan persetujuan Israel untuk jeda kemanusiaan guna memberikan vaksin polio kepada 650.000 anak Palestina di Gaza. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa jeda ini bukanlah penghentian pertempuran. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4232508926941629218

Latest News

12848135643216883582
5003596313931723273