Anomali.id – Kemeriahan konser musik rock di Crocus City Hall Moscow pada Jumat (22/3) malam berubah menjadi tragedi berdarah. Serangan teroris bersenjata menembaki para penonton, merenggut nyawa 137 orang, termasuk tiga anak-anak, dan melukai 180 lainnya.

Duka menyelimuti rakyat Rusia Tengah, terutama para pecinta musik yang tengah menikmati konser. Tangisan dan teriakan panik mewarnai malam yang kelam itu. Petugas keamanan dengan sigap mengevakuasi para korban dan mengamankan lokasi kejadian.

Penangkapan dan Penyelidikan

Otoritas Rusia bergerak cepat. Sebanyak 11 orang ditangkap, termasuk empat pria yang diduga sebagai eksekutor penembakan. Mereka diciduk saat berusaha melarikan diri ke perbatasan Ukraina menggunakan mobil dinas keamanan.

Baca juga : Sekjen PBB Sebut Hamas Menyusup Ke UNRWA Krisis Gaza

Rusia menuding para pelaku memiliki kontak di Ukraina dan tengah mengidentifikasi kaki tangan mereka. Presiden Vladimir Putin berjanji akan menangkap semua dalang dan pelaku serangan keji ini.

“Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapapun mereka, siapapun yang membimbing mereka. Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina,” tegas Putin.

Keterlibatan ISIS dan Peringatan AS

Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun pihak berwenang Rusia belum memberikan konfirmasi.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah memperingatkan Rusia tentang informasi rencana serangan teroris di Moskow sejak awal Maret. Namun, Badan Intelijen Rusia menyatakan informasi tersebut bersifat umum tanpa detail spesifik.

Baca juga : Tampang 4 Pelaku Penembakan Massal di Konser Moskow

Jangan ketinggalan perkembangan terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.