Dedi Mulyadi Bongkar Penyebab Banjir Bekasi: Ini yang Harus Dibenahi!

04 Maret 2025 21:28 WIB
Dedi Mulyadi Banjir Bekasi Ilustration
Dedi Mulyadi Banjir Bekasi Ilustration

Apa Respon Kang Dedi Mulyadi Atas Banjir Besar di Bekasi?

Banjir Bekasi: Hilangnya Ruang Hijau Jadi Pemicu

Banjir yang merendam Bekasi pada awal Maret 2025 kembali memicu sorotan terhadap tata ruang dan kelestarian lingkungan. Menanggapi hal ini, Dedi Mulyadi, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menegaskan bahwa penyebab utama banjir adalah hilangnya ruang terbuka hijau, hutan, perkebunan teh, dan sawah. Ia menilai berkurangnya kawasan resapan air membuat debit air hujan tak tertampung dan menyebabkan banjir yang semakin parah dari tahun ke tahun.

Pemprov Jabar Siap Tangani Bencana

Dedi memastikan bahwa semua bencana akan mendapat perhatian penuh dari pemerintah provinsi. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menangani dampak banjir, termasuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat terjangan air. “Apa yang jadi tanggung jawab Pemprov akan kita kerjakan. Termasuk pembangunan jembatan baru yang sudah kita anggarkan sekitar Rp70 miliar,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga telah memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Barat untuk mengidentifikasi jembatan-jembatan tua yang berisiko ambruk. “Tahun depan, semua jembatan tua yang berpotensi rusak akan kita bangun ulang. Kita nggak mau ada kejadian jembatan ambruk di tengah perjalanan hanya karena usianya sudah terlalu tua,” tegas Dedi.

Evaluasi Tata Ruang dan Pencegahan Banjir

Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan para bupati dan wali kota se-Jawa Barat bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi tata ruang di provinsi, terutama terkait berkurangnya daerah resapan air, kawasan hijau, serta lahan persawahan yang beralih fungsi menjadi pemukiman atau industri. “Jawa Barat adalah salah satu provinsi dengan lahan hijau yang terus berkurang. Ini yang perlu kita evaluasi karena dampaknya nyata: banjir makin parah,” ujarnya.

Bantuan untuk Korban Banjir

Terkait bantuan bagi korban banjir, Dedi memastikan bahwa Pemprov Jabar sudah bergerak. Ia menekankan bahwa kebutuhan utama pengungsi bukan hanya sembako, tetapi juga solusi jangka panjang agar mereka tidak terus menjadi korban banjir setiap tahun. “Bantuan makanan sih pasti ada. Tapi yang lebih penting itu masa depan mereka. Jangan sampai setiap banjir kita cuma sibuk bagi sembako tanpa mikirin solusi jangka panjang,” katanya.

Banjir yang terus melanda Bekasi menjadi pengingat pentingnya pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Kini, publik menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4232508926941629218

Latest News

12848135643216883582
5003596313931723273