Anomali.id – Usia 30-an, sudah menikah, dan punya dua anak membuat saya harus berhati-hati dalam mengelola keuangan. Saya menyadari bahwa untuk mencapai kekayaan, kita harus pintar-pintar mengombinasikan active income dengan passive income. Berikut adalah strategi yang saya gunakan untuk meningkatkan kekayaan sekaligus menjaga stabilitas finansial.
Meningkatkan Active Income
Active income adalah pendapatan yang kita peroleh dari bekerja keras, seperti membangun karir atau bisnis. Menyempurnakan keterampilan dan terus berinovasi adalah kunci utama. Saya selalu berusaha meningkatkan nilai diri di tempat kerja dan mencari peluang bisnis yang potensial. Namun, hanya mengandalkan active income saja tidak cukup untuk mencapai kebebasan finansial.
Memaksimalkan Passive Income
Passive income memungkinkan kita mendapatkan uang dengan sedikit usaha setelah investasi awal. Ada dua kategori dalam passive income: membangun kekayaan dan menjaga kekayaan. Setiap orang memiliki strategi dan tingkat risiko yang berbeda. Berikut beberapa cara saya memaksimalkan passive income:
1. Bank Digital
Saya memilih untuk menginvestasikan sebagian uang di bank digital seperti Bank Neo Commerce atau SeaBank. Bank-bank ini menawarkan bunga hingga 7,5% per tahun, yang cukup tinggi dibandingkan bunga bank konvensional. Namun, ada risiko karena tidak semua bank digital dijamin oleh LPS. Oleh karena itu, saya diversifikasi investasi di beberapa bank untuk mengurangi risiko.
2. Reksa Dana
Reksa dana adalah instrumen yang saya pilih untuk menyimpan dana darurat dan uang sekolah anak. Reksa dana pasar uang (RDPU) dan reksa dana pendapatan tetap (RDPT) menawarkan volatilitas rendah dengan return sekitar 4,5%-5,5% untuk RDPU dan 6%-7% untuk RDPT. Aplikasi Makmur adalah platform yang saya gunakan untuk berinvestasi di reksa dana, karena sering menawarkan promo yang meningkatkan return investasi.
Reksa dana juga bisa menjadi alat ofensif di momen-momen tertentu, seperti saat terjadi koreksi pasar. Saya dapat dengan cepat mencairkan reksa dana untuk membeli aset yang harganya sedang diskon. Ini memungkinkan saya untuk memanfaatkan peluang pasar dengan lebih fleksibel.
3. Cryptocurrency
Sebagian portofolio agresif saya ada di Bitcoin. Saya memilih Bitcoin karena potensinya untuk memberikan return tinggi, meskipun risikonya juga besar. Saya selalu memantau sentimen pasar dan bertindak berdasarkan probabilitas tinggi. Dengan adanya beberapa katalis seperti ETF approval, Bitcoin halving, dan pemilu Amerika Serikat, saya optimis Bitcoin akan memberikan return signifikan.
4. Saham Amerika
Investasi di saham Amerika juga menjadi pilihan saya. Saham-saham seperti Google, Amazon, dan Microsoft memiliki potensi return tinggi. Selain capital gain, saya juga berharap mendapatkan penguatan nilai tukar mata uang asing. ETF seperti SPY (S&P 500) dan QQQ (Nasdaq 100) adalah pilihan aman untuk mayoritas orang, karena diversifikasi yang mereka tawarkan.
5. Saham Indonesia
Di Indonesia, saya berinvestasi di saham-saham sektor perbankan seperti Mandiri dan BCA. Sektor perbankan di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang stabil. Namun, untuk saham di luar sektor ini, saya lebih selektif dan hanya berinvestasi jika yakin dengan fundamental perusahaan.
6. Passive Income dari Buku dan Konten
Selain instrumen investasi, saya juga menghasilkan passive income dari menulis buku dan membuat konten di YouTube. Buku saya tentang bisnis dan keuangan diharapkan menjadi best seller, sementara video YouTube membantu saya membangun jaringan dan mendapatkan kesempatan bisnis baru. Meskipun pendapatan dari AdSense tidak signifikan, kesempatan kolaborasi dan networking yang didapat sangat berharga.
Manfaat Menggunakan Kartu Kredit
Menggunakan kartu kredit dengan bijak juga bisa dianggap sebagai passive income. Dengan kartu kredit seperti Chrisf Infinite dan UBCB Voyager, saya mendapatkan cashback hingga 1% setiap kali bertransaksi. Saya selalu membayar penuh tagihan kartu kredit di akhir bulan untuk menghindari utang, sehingga keuntungan dari cashback benar-benar terasa.
Baca juga: Persib Bandung Raih Bintang Ketiga Usai Tumbangkan Madura United
Mengombinasikan active income dan passive income adalah strategi yang efektif untuk membangun kekayaan. Dengan diversifikasi investasi, memanfaatkan peluang pasar, dan bijak dalam penggunaan kartu kredit, kita dapat mencapai stabilitas finansial dan meningkatkan kekayaan dengan lebih efektif. Setiap langkah yang diambil harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing individu. Jangan ketinggalan anomali terbaru! Ikuti update berita terkini di anomali.id ! Dapatkan informasi terpercaya dan terbaru setiap hari.
One thought on “Rahasia Menjadi Kaya: Kombinasi Active dan Passive Income”