Anomali.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi potensi kerugian sebesar Rp544 triliun akibat perubahan iklim, dalam sebuah pertemuan nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan Kementerian Dalam Negeri.
“Saya mengingatkan kembali mengenai daya rusak perubahan iklim yang luar biasa dahsyat dan sudah kita rasakan,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagramnya.
Menteri Sri Mulyani menambahkan bahwa estimasi kerugian dari dampak perubahan iklim mencapai Rp544 triliun dalam periode tahun 2020 hingga 2024. Untuk menghadapi tantangan ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam mengatasi dan menyuarakan isu perubahan iklim.
Indonesia telah mendapatkan pengakuan dan kompensasi melalui berbagai inisiatif internasional seperti Green Climate Fund (GCF) dan Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).
Menteri Keuangan juga berharap bahwa forum yang dihadiri oleh beberapa pimpinan dan pejabat daerah dapat menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman. Dengan demikian, setiap daerah di Indonesia dapat menciptakan berbagai program untuk mengatasi perubahan iklim, yang juga melibatkan peran aktif dari masyarakat di wilayah masing-masing.