Muratara, anomali.id – Insiden pemukulan terhadap salah seorang Komisioner KPU Kabupaten Musi Rawas Utara (MURATARA), Sabtu (17/02) telah mengguncang kedamaian wilayah tersebut. Kejadian itu terjadi ketika AS, anggota KPUD Muratara, memberikan penjelasan kepada massa terkait teknis peraturan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Namun, apa yang seharusnya menjadi forum dialog konstruktif berubah menjadi adegan kekerasan.
Suasana memanas ketika AS diserang oleh sekelompok massa setelah turun dari mobil. Tindakan kekerasan tersebut membuatnya tercekik dan dianiaya secara fisik, menyulut kemarahan masyarakat yang turut serta dalam aksi demonstrasi. “Tolong jangan arogan,” teriak salah seorang petugas berusaha menenangkan massa, namun seruan tersebut tidak diindahkan.
Ratusan massa yang menggelar aksi masih memblockade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di depan Kantor Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang tidak menemui massa. Pemblokiran jalan tersebut menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total, menciptakan kekacauan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat umum.
Meskipun Kapolres Muratara telah berupaya untuk menyelesaikan masalah dengan meminta massa agar memberikan jalan kepada pengguna jalan, namun upaya tersebut sia-sia. Masih terdapat ketidakpatuhan yang memperparah situasi.
Sementara itu, dugaan kecurangan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Karang Jaya masih menjadi polemik. Masyarakat menuntut agar oknum penyelenggara yang terlibat diseret ke jalur hukum. Namun, tindakan hukum akan ditentukan oleh tim Gakkumdu, sehingga menimbulkan ketidakpastian terhadap penyelesaian kasus ini.. #ef